1. Penggunaan Benih/Bibit Unggul
Benih/Bibit
unggul merupakan benih yang telah dipilih dan dipilah agar
menghasilkan kwalitas yang baik dan tahan hama penyakit dan gangguan
lainnya. Penggunaan bibit unggul merupakan salah satu upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan produksi.
2. Pengolahan Tanah yang Baik
Tanah
yang baik adalah tanah yang mampu menyediakan unsur-unsur hara secara
lengkap. Selain harus mengandung zat organik dan anorganik, air dan
udara, yang tidak kalah penting adalah pengolahan tanah yang bertujuan
memperbaiki struktur tanah. Tanah yang gembur akibat pengolahan memiliki
rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan air dan udara. Kondisi ini
juga menguntungkan bagi mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses
dekomposisi mineral dan zat organik tanah.
3. Pemupukan yang Tepat
Pemupukan bertujuan untuk menggantikan hara yang hilang terbawa panen, volatilisasi (penguapan zat yang mudah menguap), pencucian, fiksasi, dan sebagainya. Perlunya rekomendasi teknologi spesifik mengenai pengggunaan Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik.
4. Pengendalian Hama Penyakit Tanaman
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanis, pengaturan sanitasi lingkungan atau ekologi (biologi), dan kimiawi.
Pengendallian
hama secara mekanis dilakukan dengan cara menangkap langsung hama yang
ada. Pengendalian mekanis dilakukan bila populasi hama sedikit. Bila
populasinya banyak, sebaiknya digunakan cara lain karena tidak efesien
dalam hal waktu maupun tenaga kerja
Pengendalian lainnya adalah
dengan pengaturan sanitasi lingkungan. Sanitasi yang baik dan terjaga
mengurangi kemungkinan hama yang menyerang. Pengendalian secara
kimiawi pun dapat dijadikan pilihan bila cara lain tidak mungkin
dilakukan atau tidak dapat mengatasi hama. Artinya, bisa sudah dilakukan
cara mekanis atau sanitasi lingkungan tetap saja hama menyerang tanaman
maka cara kimia pun digunakan. Di pasaran sudah banyak dijual berbagai
merek dan jenis pestisida untuk mengatasi hama. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan pestisida adalah dosis dan cara
pemakaiannya. Bila dosis dan cara pemakainan salah, akan terjadi
kerusakan pada komoditas pertanian maupun gangguan kesehatan manusia.
Penggunaan pestisida relatif lebih praktis dan cepat cara kerjanya.
Namun demikian, biaya yang diperlukan lebih besar dibandingkan cara
mekanis maupun sanitasi lingkungan
5. Pengairan atau Irigasi
Irigasi
adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian,
yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah,
irigasi pompa dan irigasi tambak. Rismunandar (1993) menjelaskan bahwa
yang disebut irigasi merupakan usaha pengendalian, penyaluran dan
pembagian air yang benar–benar diatur oleh manusia dan air benar–benar
tunduk kepada manusia. Manfaat irigasi air tanah sebagai sumber
air pertanian bagi petani pemakai air tanah, bagaimana mekanisme dan
kontribusi pembayaran irigasi airtanah oleh petani pemakai airtanah.
Sumber :
Bara Nur
No comments:
Post a Comment