Monday, April 29, 2024

Budidaya Padi

Padi 
Oryza sativa 

Deskripsi 

Padi (Latin: Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 SM 

Penyakit Pada Tanaman Padi

1. Blas Padi (Pyricularia oryzae)
Penyakit blas disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Awalnya penyakit ini berkembang di pertanaman padi gogo, tetapi akhir-akhir ini sudah menyebar di lahan sawah irigasi. Di sentra-sentra produksi padi Jawa Barat seperti di Karawang, Subang, dan Indramayu, Jawa Tengah di Pemalang, Pati, Sragen, dan Banyumas, Jawa Timur di Lamongan, Jombang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumgjang, penyakit blas banyak ditemukan berkembang di pertanaman padi sawah.

2. Hawar Bakteri Padi (Xanihomonas oryzae pv. oryzae)
Penyakit hawar daun bakteri atau kresek disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv oryzae Xool.Gejala diawali dengan timbulnya bercak abu abu (kekuningan) umumnya pada tepi daun. Dalam perkembangannya, gejala akan meluas, membentuk hawar memanjang (blight), dan akhirnya daun mengering . Bila serangan terjadi pada awal pertumbuhan, tanaman menjadi layu dan mati, gejala ini disebut kresek. 

3. Hawar Pelepah Padi (Rhizoctonia Solani)

Sarocladium oryzae merupakan patogen penyebab penyakit busuk pelepah pada tanaman padi. Infeksi patogen ini dapat mengakibatkan kehilangan hasil tanaman padi sampai di atas 80%. Jamur S. oryzae menginfeksi daun bendera yang terdapat malai di dalamnya sehingga infeksi penyakit ini dapai menghambat pembentukan malai. 

4. Busuk Batang pada Padi (Sclerotium oryzae)
Penyakit busuk batang pada tanaman padi adalah salahsatu penyakit dari tanaman padi yang menyerang atau menginfeksi bagian batang tanaman. penyakit ini menyebabkan terjadinya kebusukan pada batang sehingga batang tanaman padi mudah roboh atau rebah walau tidak terkena hujan atau angi kencang sebelumnya. 

Menyerang pada tanaman padi dalam dua fase, yakni pada fase vegetatif disaat tanaman sedang dalam pertumbuhan anakan dan difase generatif pada saat pengisian bulir, hal ini dapat menyebabkan kehilangan hasil bisa mencapai 80%.

5. Bercak Daun Cokelat Sempit (Cercospora sp.)
Penyakit bercak daun cercospora atau bercak coklat sempit (narrow brown leaf spot) menyerang tanaman padi terutama pada bagian daun menyebabkan fungsi fotosintesis terganggu. Apabila serangan terjadi pada fase generatif menyebabkan pengisian gabah menjadi kurang sempurna atau hampa sehingga bobot gabah dan kualitas gabah menjadi rendah. 

Gejala Penyakit 
Pada daun terdapat bercak-bercak sempit memanjang, berwarna coklat kemerahan, sejajar dengan ibu tulang daun. Banyaknya bercak makin meningkat pada waktu tanaman membentuk anakan. Pada serangan yang berat bercak-bercak terdapat pada upih daun, batang, dan bunga. Penyakit disebabkan oleh jamur Cercospora janseane (Racib) 

Thursday, April 25, 2024

Budidaya Bawang Merah (Shallot Cultivation)

Teknis Budidaya Bawang Merah
(Allium Ascalonicum)

SYARAT TUMBUH
Tanaman Bawang Merah dapat tumbuh dengan baik dan produktivitasnya bisa tinggi pada daerah dengan syarat yang paling ideal bersuhu 25º-32º C, pada suhu 22º C. Tanaman bawang masih bisa membentuk umbi tapi hasilnya tidak sebaik pada suhu di atasnya, pada daerah bersuhu di bawah 22º C pembentukan umbi bawang merah sangat sulit, bahkan bisa sampai tidak mengeluarkan umbi sama sekali.

Daerah tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 10-250 m dpl. Pada ketinggian 30-50 m dpl adalah tempat ideal tumbuh optimal Bawang Merah. Pada ketinggian 800-900 m dpl maka potensinya menurun dan ukuran umbi akan lebih kecil karena suhu kurang optimal.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal adalah 300-2500 mm/tahun.
Lama penyinaran pada masa penanaman Bawang Merah terbaik adalah lebih dari 12 jam karena Bawang Merah termasuk tanaman Long Day Plant.

Kondisi tanah yang sesuai dengan morfologi Bawang Merah adalah tanah gembur, remah, Pourus dan mempunyai aerasi yang baik. Seperti tanah sedikit berpasir serta ber-pH 6-6.8 tetapi mampu beradaptasi dan bertahan hingga pada tanah ber-pH 5.5, meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
Hati-hati pengapuran pada lahan bila sudah terdapat tanaman Bawang Merahnya, karena akar bawang merah tidak tahan terhadap kapur secara langsung, sebaiknnya pengapuran untuk koreksi pH tanah dilakukan sebelum lahan ditanami.

PERSIAPAN
Bibit yang baik sebaiknya berumur 70-90 hari atau tergantung umur bibit yang ditanam dan pastikan panen pada umur yang sudah tua atau maksimal.
Dan minimal umbi telah berumur 2 bulan masa penyimpanan, mutu terbaik bibit pada umur 5-6 bulan masa penyimpanan.
Pemilihan bibit yang siap tanam dengan kualitas:
Bibit kelas I dengan bobot 2.5-5 gr untuk jarak tanam 20x20 cm bibit yang dibutuhkan 400-800 kg/ha.Bibit kelas II dengan bobot 5-7.5 gr untuk jarak tanam 20x20 cm bibit yang dibutuhkan 800-1200 kg(1.2 ton)/ha.
-14 hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul, dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 200 cm. 
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Pupuk kandang fermentasi (Super kompos cap domba)10-15 ton/HaGuano Soil1000 kg/HaJava Zea (Zeolite Active = konfersi terbaik Kalsium pertanian)1-1.5 ton/HaJava Zet-K200 kg/HaFosfat Alam +++BIO500-700 kg/Ha
Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan Zeolite Aktive diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.

Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 hst Penanaman Benih
Jarak antar bedengan 200-60-200-60 cm dst.Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 20 cm.Jarak dalam barisan 20 cm (1 bibit/lubang).Arah barisan bedengan utara-selatan.Populasi 200.000 tanaman <<<lihat gambar>>>.Fosfat Alam +++BIO diaduk dan ditebarkan pada lapisan kurang lebih 5-10 cm dari permukaan tanah bagian atas bedengan yang akan ditanam sebagai pupuk dasar dan nilai tambahnya dapat menahan serangan layu bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.
4 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium3 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrRadix3 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

9 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium1 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

14 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium1 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrBig Phospor2 ml/ltrJava Higros Calsium1 gr/ltrX-ZO1 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

19 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium1 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrRadix2 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

24 hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium1 gr/ltrJava Higros Calsium1 gr/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

29 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium2 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrBig Phospor3 ml/ltrJava Higros Calsium2 gr/ltrRadix3 ml/ltrX-ZO1 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

33 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium2 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrX-ZO1 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

38 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium2 gr/ltrJava Green0.5 gr/ltrBig Phospor3 ml/ltrJava Higros Calsium2 gr/ltrRadix3 ml/ltrX-ZO1 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

42 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
Java Green0.5 gr/ltrRadix2 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

45 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium2 gr/ltrJava Green2 gr/ltrBig Phospor3 ml/ltrJava Higros Calsium2 gr/ltrRadix3 ml/ltrX-ZO2 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

52 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium2 gr/ltrJava Green2 gr/ltrBig Phospor3 ml/ltrJava Higros Calsium2 gr/ltrRadix3 ml/ltrX-ZO2 ml/ltrPlasto+ (perekat)0.25 ml/ltr

CARA PEMANENAN
Bawang untuk Konsumsi:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk konsumsi dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 60-70, kurang lebih umur 60-70 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
Bawang untuk Bibit:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk bibit dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 80-90%, kurang lebih umur 80-90 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat kondisi cuaca cerah tidak hujan, dicabut selagi tanaman tidak terlalu kering sekali, agar batang tidak mudah putus, tanah dalam kondisi kering dan umbi bawang dijemur sebentar di atas bedengan untuk menghidari umbi busuk, berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora sewaktu umbi disimpan dalam gudang.Usia Panen dilakukan sesuai dengan umur masing-masing varietas.Varietas Ampenan 70 hstVarietas Australia 65-70 hstVarietas Bangkok 65 hstVarietas Bima 60-65 hstVarietas Bima Brebes 60 hstVarietas Kuning 80 hstVarietas Keling 70 hstVarietas Lampung 60-65 hstVarietas Medan 70-80 hstVarietas Palu 65-70 hstVarietas Sumenep 70-80 hstVarietas Probolinggo 60-65 hst

Catatan:
1. Pengairan
Pengairan yang ideal adalah pemakaian sumber dari air bersih, bila memakai air dari selokan akan menyebabkan banyaknya gangguan HPT seperti serangan bakteri dan fungi yang mengganggu tanaman.
Yang paling efektive dan baik memakai sprinkle baik memakai tenaga mesin ataupun memakai tenaga kinetic seperti angin untuk menghemat tenga kerja dan mengurangi biaya tanam secara keseluruhan.
Kelembaban tanah atau media tanam Bawang Merah yang baik antara 50-70%.
 2. Skema Jarak Tanam
Populasi min 200.000/Ha

Saturday, March 5, 2022

PT Kalatham Corporation

 

PT Kalatham Corporation didirikan pada tahun 1969 oleh Almarhum Bapak Samatha Widradjita Kalaha.

PT Kalatham telah sangat dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan pupuk dan pestisida berkualitas tinggi. Untuk menjaga kualitas produk kami, kami memiliki laboratorium sendiri. Produk kami didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Visi PT Kalatham adalah menjadi perusahaan kelas dunia dan melakukan ekspansi ke negara-negara ASEAN lainnya dan Australia. Misi kami adalah untuk memberikan layanan bernilai tambah kepada pelanggan kami, untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan, dan untuk memastikan profesionalisme.


Produk

Pupuk (Fertilizer)

Gandasil D (NPK: 20-15-15)

Gandasil B (NPK: 6-20-30)

Gandapan Sublima (PK: 15-40)

Gandapan Reginae (NPK: 6-50-11)

Microfid Zn (Zn - B : 10,3 – 1,4)

Osmocote 6 (NPK: 6-13-25)

Mastofol Tristar

Dekamon 22.43 L (ZPT)

Dekorgan Plus


Pestisida (Pesticides)

Dekapirim 400 SC

Dektin 30WG

Masalgin 500 WP

Velimek 52,5 WG


Kontak

PT. Kalatham Corporation

Jl. Raden Saleh I No.15-B, RT.2/RW.2,Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10430


Phone: (+62) 31922187

kalatham.corporation@kalahagroup.com

https://kalahagroup.com/

https://web.facebook.com/DewiKayanganAPM/



Tuesday, February 14, 2017

Wednesday, February 8, 2017

Budidaya Tanaman Buah Nangka


Tanaman nangka merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Budidaya tanaman nangka di pekarangan atau kebun dapat memproduksi buah dalam jumlah banyak. Untuk mencapai hasil yang maksimal harus di perhatikan secara cermat teknik-teknik budidaya dari pemilihan dan pengolahan lahan sampai perawatan tanaman.

1. Penyiapan Lahan

2. Penanaman

3. Pemeliharaan tanaman

Buah merupakan produk utama dari tanaman nangka. Oleh karena itu, buah nangka harus di lindungi dari serangan hama dengan melakukan pembungkusan atau pemberonsongan. Selain untuk mencegah serangan hama, pembungkusan ini juga bertujan agar diperoleh buah yang tampak bagus, mulus, dan cerah, serta moempercepat pertumbuhan. Waktu pembungkusan harus seawal mungkin yaitu 60 hari setelah pembungaan. Bahan bahan yang dapat di gunakan untuk membungkus buah nangka antara lain plastik, karung goni, kantung semen, anyaman daun kelapa, dan sebagainya. Ukuran pembungkus buah jangan terlalu ngepas karena akan mengganggu pertumbuhan buah. Pembungkusan buah dilakukan secara hati hati jangan sampai melukai buah.

Selain ditanam di pekarangan atau kebun, tanaman nangka juga dapat di tanam di pot. Cara budidaya nangka dalam pot ini sangat menguntungkan karena tidak memerlukan lahan yang luas.

Semoga bermanfaat

info lebih lanjut
link terkait http://budidayateknikteknologipertanian.blogspot.co.id/2016/11/budidaya-tanaman-buahnangka.html

Tuesday, February 7, 2017

Pengertian Pupuk

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku  atau unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan dan Zat Perangsang Tumbuh (ZPT) membantu kelancaran proses metabolisme.

Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.

info lebih lanjut
lihat link terkait
http://budidayateknikteknologipertanian.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-pupuk-dan-macam-macam-pupuk.html
http://budidayateknikteknologipertanian.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-dan-sumber-pupuk-organik.html

Tuesday, October 25, 2016

Konversi


Panjang

1 inci = 2,54 cm
1 foot (ft) = 30,48 cm
1 yard (yd) = 0,914 m
1 mile = 1,609 km
1 rod = 5,029 m
1 cord = 3,625 m
1 liquid quart = 0,946 liter
1 Angstrom unit (A) = 10^-4    , 10^-8 cm
1 micron = 10^4, 10^-4 cm
1 derajat lintang (  lat) = 111,137 km

Sumber:
Ashari, Sumeru. Hortikultura aspek budidaya. UI-Press. 1995.