Saturday, February 28, 2015

Aplikasi Pestisida dan Perjalanan Pestisida Setelah Penyemprotan



Petunjuk Pencampuran Pestisida

Ø Jangan mencampur pestisida di tempat tertutup, lakukan pencampuran di tempat terbuka.
Ø Jangan menyimpan campuran pestisida, pencampuran pestisida dengan air hanya dilakukan saat penyemprotan.
Ø Gunakan air bersih dan tidak mengandung kotoran yang dapat menyumbat nozel.
Ø Masukkan air terlebih dahulu ke dalam tangki, baru pestisida dimasukkan dan diaduk.
Ø Jangan menggunakan pestisida yang terlalu lama disimpan dan sudah mengalami perubahan fisik, seperti terbentuknya garam di sekitar tutup botol atau terjadi perubahan warna.
Ø Jangan melakukan pencampuran pestisida yang satu dengan yang lain jika belum yakin bahwa kedua jenis pestisida tersebut dapat dicampur. Lakukan pengetesan, jika setelah pencampuran dua jenis pestisida terbentuk endapan, atau terbentuk lapisan yang tidak menyatu, seperti minyak dengan air, atau seperti santan pecah, maka kedua jenis pestisida tersebut tidak kompatible untuk dicampur.
Ø Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih yang mempunyai cara kerja sama, sebagai contoh: Racun pernafasan dengan racun pernafasan, kontak dengan kontak atau sistemik dengan sistemik.
Ø Jangan mencampur 2 pestisida atau lebih dalam satu golongan, sebagai contoh: piretroid dengan piretroid atau karbamat dengan karbamat.
Ø Buatlah campuran pestisida sesuai perhitungan luas areal yang akan disemprot.
Ø Jangan meningkatkan dosis atau konsentrasi lebih tinggi dari kisaran yang tertera pada label. Jika pada dosis atau konsentrasi tertinggi sesuai yang tercantum pada kemasan suatu pestisida tidak lagi efektif mengendalikan OPT sasaran, maka disarankan untuk mengganti dengan bahan aktif yang berbeda.

Penggunaan Surfaktan atau Lem

Penggunaan surfaktan sangat diperlukan dalam aplikasi pestisida. Permukaan daun yang memiliki lapisan lilin atau bulu-bulu halus menyebabkan kabut semprot tidak dapat melapisi secara sempurna. Oleh karena itu pemakaian surfaktan sangat disarankan pada budidaya yang berorientasi keuntungan. Surfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan air, sehingga kabut semprot yang jatuh di atas permukaan daun tidak membentuk butiran, tetapi menyebar ke seluruh permukaan daun. Selain itu surfaktan juga berfungsi sebagai perekat.

Perjalanan Pestisida

Setelah melakukan penyemprotan, maka pestisida akan terkena pengaruh lingkungan. Dengan mengetahui pengaruh yang akan terjadi setelah pestisida disemprotkan, maka akan sangat membantu untuk membuat program penyemprotan sehingga pemakaian pestisida bisa mengikuti prinsip 5 tepat.

Setelah penyemprotan, kemungkinan pertama yang akan terjadi adalah tiupan angin terhadap kabut semprot, sehingga pestisida akan jatuh di tempat yang tidak diharapkan. Walaupun kabut semprot dapat mengenai sasaran, tetapi sebarannya sudah tidak merata, atau terlalu banyak kabut semprot yang terbuang, sehingga terjadi pemborosan pestisida. Kalau hal ini terjadi pada herbisida, maka tanaman utama akan beresiko terkena kabut semprot. Oleh karena itu disarankan penyemprotan tidak dilakukan saat angin bertiup kencang. Kemungkinan lain yang akan terjadi adalah :

Run off, sebagian kabut semprot yang membasahi daun akan mengalir dan jatuh ke tanah, tetesan pestisida yang jatuh ke tanah ini berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.

Penguapan, sebaiknya penyemprotan tidak dilakukan saat matahari terik.

Fotodekomposisi, penguraian pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif karena pengaruh cahaya, sehingga efektifitas pestisida berkurang.

Penyerapan oleh partikel tanah, menyebabkan tertimbunnya sisa pestisida di dalam tanah sehingga menyebabkan pencemaran tanah. Selain itu penyerapan oleh tanah juga akan menurunkan efektifitas pestisida yang memang ditujukan untuk mengendalikan OPT yang terdapat di dalam tanah.

Pencucian pestisida oleh air hujan dan terbawa ke dalam lapisan tanah bagian bawah sehingga mencemari sumber air tanah.

Reaksi kimia, yaitu perubahan molekul pestisida menjadi bentuk yang tidak aktif atau tidak beracun.

Perombakan oleh mikroorganisme, bahan pembentuk pestisida setelah jatuh ke tanah akan menjadi bagian tubuh mikroorganisme.

Writed by Baranur

No comments:

Post a Comment