Pestisida
kimiawi hingga saat ini masih dianggap sebagai
satu-satunya senjata pamungkas untuk menghadapi serangan OPT (Organisme
Pengganggu Tanaman) karena kompleksnya permasalahan-permasalahan yang sering
dijumpai di lapangan.
Para pemakai pestisida, sekalipun sudah sangat akrab dengan pestisida, bahkan tingkat ketergantungannya sangat tinggi, di lapangan masih banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pemakaian pestisida. Karena pengetahuan mereka tentang pestisida masih sangat kurang.
Penggunaan pestisida harus seefisien dan seefektif mungkin, agar biaya dapat ditekan karena harganya sangat mahal. Penggunaan tidak tepat dapat berdampak negatif bagi manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan efektifitas pemakaian pestisida diantaranya :
Para pemakai pestisida, sekalipun sudah sangat akrab dengan pestisida, bahkan tingkat ketergantungannya sangat tinggi, di lapangan masih banyak dijumpai kesalahan-kesalahan pemakaian pestisida. Karena pengetahuan mereka tentang pestisida masih sangat kurang.
Penggunaan pestisida harus seefisien dan seefektif mungkin, agar biaya dapat ditekan karena harganya sangat mahal. Penggunaan tidak tepat dapat berdampak negatif bagi manusia. Hal-hal yang berkaitan dengan efektifitas pemakaian pestisida diantaranya :
Pilih Jenis Pestisida Tepat Sasaran
Ketahuilah
terlebih dahulu OPT yang sedang menyerang tanaman, karena jenis dan cara OPT
merusak tanaman sangat menentukan jenis formulasi dan cara kerja pestisida yang
sebaiknya dipilih. Disarankan menggunakan pestisida berspektrum sempit.
Kenali Bahan Aktif Pestisida
Pilihlah
pestisida paling murah. Satu bahan aktif pestisida mempunyai merk dagang yang
beraneka ragam dan harga yang berbeda-beda, padahal fungsinya sama. Kenali
bahan aktif dan dosis pemakaian yang tertera pada
kemasan.
Pencegahan Kekebalan
Penyemprotan
pestisida harus dilakukan berseling baik bahan aktif maupun cara kerjanya,
jangan menggunakan bahan aktif pestisida yang sama secara berturut-turut karena
akan menimbulkan kekebalan pada OPT. Gantilah bahan aktif pestisida setiap kali
penyemprotan pestisida.
Gunakan Dosis Yang Tepat
Dosis pemakaian pestisida dapat dilihat pada kemasan dari merk pestisida yang digunakan, gunakan dosis terendah terlebih dahulu kemudian tingkatkan sesuai dengan umur tanaman dan perkembangan di lapangan. Untuk menghemat biaya gunakan gelas ukur atau takaran yang tepat.
Dosis pemakaian pestisida dapat dilihat pada kemasan dari merk pestisida yang digunakan, gunakan dosis terendah terlebih dahulu kemudian tingkatkan sesuai dengan umur tanaman dan perkembangan di lapangan. Untuk menghemat biaya gunakan gelas ukur atau takaran yang tepat.
Jangan
meningkatkan dosis yang lebih tinggi dari petunjuk di kemasan pestisida karena
tidak akan meningkatkan efektifitas pengendalian tetapi justru dapat merusak
dan meracuni tanaman, dan bahkan akan mempertinggi tingkat kekebalan OPT
terhadap bahan aktif pestisida.
Waktu aplikasi pestisida yang tepat
Waktu
yang baik untuk penyemprotan pestisida adalah pagi dan sore hari. Hindari sinar
matahari terik dan cuaca mendung agar penyemprotan pestisida lebih efektif.
KARAKTERISTIK PESTISIDA
Efektifitas Pestisida
Merupakan
daya bunuh pestisida terhadap OPT. Pestisida yang baik memiliki daya bunuh yang
cukup untuk mengendalikan OPT dengan dosis yang
rendah sehingga memperkecil dampat buruk terhadap lingkungan.
Selektifitas Pestisida
Merupakan
kemampuan pestisida membunuh beberapa jenis organisme. Disarankan untuk
menggunakan pestisida yang bersifat selektif atau berspektrum sempit. Dimana
pestisida tersebut hanya membunuh OPT sasaran tanpa membahayakan organisme lain
termasuk musuh alami OPT.
Fototoksisitas Pestisida
Merupakan
suatu efek samping aplikasi pestisida yang dapat menimbulkan keracunan bagi
tanaman yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal setelah aplikasi pestisida.
Oleh karena itu tidak boleh menggunakan pestisida secara tidak terukur atau
berlebihan.
Residu Pestisida
Adalah
kemampuan pestisida bertahan dalam bentuk racun setelah penyemprotan. Residu
yang terlalu lama akan berbahaya bagi manusia dan lingkungan,
sedangkan residu yang terlalu pendek akan mengurangi efektifitas pestisida
dalam pengendalian OPT.
Persistensi Pestisida
Kemampuan
pestisida bertahan dalam bentuk racun di dalam tanah. Pestisida yang memiliki
persistensi tinggi akan sangat berbahaya bagi lingkungan.
Resistensi Pestisida
Merupakan
kekebalan OPT terhadap pestisida. Pestisida yang memiliki potensi resistensi
tinggi sebaiknya tidak digunakan. Untuk mencegah resistensi pada hama/penyakit
terhadap salah satu jenis pestisida, sebaiknya dilakukan penggantian bahan
aktif setiap kali aplikasi pestisida.
LD 50 atau Lethal Dosage 50%
Besarnya
dosis yang dapat mematikan 50% dari jumlah mamalia percobaan. Pestisida yang
memiliki LD 50 tinggi berarti hanya dengan dosis yang sangat tinggi pestisida
tersebut dapat mematikan mamalia. Dalam penerapan PHT disarankan untuk memilih
pestisida dengan LD 50 yang tinggi.
Kompatibilitas Pestisida
Adalah
kesesusaian antara satu jenis pestisida untuk dicampur dengan pestisida lain
tanpa menimbulkan dampak negatif dari pencampuran itu.
Berikut ini
cara memilih dua merk dagang pestisida berbahan aktif sama dengan dosis, Misal :
Pestisida A : Harga Rp. 200.000 dosis 2ml/lt kemasan 100ml
Pestisida B : Harga Rp. 230.000 dosis 1,5ml/lt kemasam 100ml
Cara memilih :
Harga pestisida A per ml adalah Rp. 2000
Harga pestisida B per ml adalah Rp. 2300
Kalau kita menggunakan sprayer berkapasitas 15 lt, berarti :
Pestisida A : 2ml x 15 x Rp. 2000 = Rp. 60.000
Pestisida B : 1,5ml x 15 x Rp. 2300 = Rp. 51.750
Jadi, dari melihat harga Pestisida B lebih murah daripada harga pestisida A karena dosisnya lebih rendah, meskipun sekilas tampak lebih mahal pestisida B (Rp. 230.000) daripada pestisida A (Rp. 200.000).
Pestisida A : Harga Rp. 200.000 dosis 2ml/lt kemasan 100ml
Pestisida B : Harga Rp. 230.000 dosis 1,5ml/lt kemasam 100ml
Cara memilih :
Harga pestisida A per ml adalah Rp. 2000
Harga pestisida B per ml adalah Rp. 2300
Kalau kita menggunakan sprayer berkapasitas 15 lt, berarti :
Pestisida A : 2ml x 15 x Rp. 2000 = Rp. 60.000
Pestisida B : 1,5ml x 15 x Rp. 2300 = Rp. 51.750
Jadi, dari melihat harga Pestisida B lebih murah daripada harga pestisida A karena dosisnya lebih rendah, meskipun sekilas tampak lebih mahal pestisida B (Rp. 230.000) daripada pestisida A (Rp. 200.000).
Akan tetapi,
dari Karakter Pestisida, jenis Pestisida A Lebih Aman
daripada Pestisida B. Karena level dosis antara pestisida A dengan pestisida B
tidak jauh berbeda .
Writed by Baranur
Sumber:
Buku: Penanganan Produk Perlindungan Tanaman (PPT)
Secara Benar
http://petunjukpraktisbudidaya.blogspot.com/2012/11/efektifitas-pemakaian-pestisida.html
No comments:
Post a Comment