Formula media tanam yang sudah banyak dipakai untuk media tanam dalam pot, antara lain:
- Formula A: Campuran media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, dan sekam atau bubuk gergaji dengan perbandingan 2:1:1. Media tanam seperti ini akan sangat mudah meresapkan air (porous), sehingga media lebih cepat kering. Media ini juga tidak tahan lama sehingga harus sering dilakukan penggantian media.
- Formula B: Campuran media tanam terdiri atas tanah, pupuk kandang, dan pasir dengan perbandingan 5:2:1. Menurut Fendy (1997), formulasi ini banyak dgunakan oleh para hobiis dan perusahaan pembibitan. Media ini cukup berat, gembur, dn tahan lama, serta tidak porous.
- Formula C: Campuran media tanam terdiri atas pupuk kandang, pasir, dan sekam atau bubuk gergaji dengan perbandingan 1:1:1. Menurut Setiyono staf peneliti Instalasi Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian (IPTP). Tlekung yang dikutip oleh Fendy (1997) dinyatakan bahwa media tanam ini merupakan media tanam yang terbaik, media tanam yang menggunakan campuran tanah lebih berat dan campuran tanah lebih memadat.
- Formula D: Campuran media tanam terdiri atas tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau dengan perbandingan 2:1:1.
- Formula E: Campuran media tanam terdiri atas tanah dari bawah pohon pinus, daun lamtoro yang telah difermentasi, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Fermentasi daun lamtoro dilakukan dengan cara, daun lamtoro diberi ragi tape dan dicampur kotoran burung sriti, lalu diperam dalam karung plastik selama 3-4 bulan. Selesai diperam, media tanam dikeluarkan dari karung, lalu dijemur.
- Formula F: Campuran media tanam terdiri atas tanah, pasir, kompos hutan, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1.
- Formula G: Campuran media tanam terdiri atas tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 5:1.
Media tanam yang telah jadi haru diberi insektisida
dengan bahan aktif Karbofuran,
seperti Sidafur 3G. Tujuannya untuk menyucihamakan
(desinfektan) media tanam agar terbebas dari hama rayap, semut, dan cacing tanah.
Selain itu pemberian kapur pertanian (dolomit) juga diperlukan, terutama untuk
media tanam yang derajat keasaman tanah (pH tanah) tidak sesuai dengan tanaman
yang akan di budidayakan.
Sumber: Cahyono, Ir.Bambang. 2009. Budidaya Buah Dalam Pot. CV.Sinar
Cemerlang Abadi.
Writed & Edited by: Bara Nur
No comments:
Post a Comment