Hama Penggerek batang padi merupakan hama
penting tanaman padi karena jika menyerang fase vegetatif mereka mematikan
titik tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan dan jika menyerang fase
generatif hama ini secara nyata merusak malai sehingga mengurangi jumlah malai
yang dapat dipanen. Kenapa disebut
penggerek? Karena sifat dari hama ini yaitu merusak bagian tanaman padi dengan
cara melubangi dengan menggunakan bagian tubuhnya.
Terdapat empat spesies hama penggerek
batang padi yaitu:
1. Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas)
2. Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata)
3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supressalis)
4. Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens)
1. Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas)
2. Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata)
3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supressalis)
4. Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens)
Imago aktif pada malam hari dan terbang
kesawah untuk meletakkan telur. Pada siang hari mereka hanya berdiam diri dan
bersembunyi dibalik daun padi atau gulma disekitar tanaman. Penggerek batang
padi mampu terbang sejauh 2 km. Imago sangat tertarik pada cahaya dan mudah
tertangkap oleh lampu perangkap saat malam gelap. Betinanya mampu bertelur
hingga 200-300 butir dalam masa hidupnya selama 4 hari.
Telur diletakkan berkelompok, terdiri dari
5-200 butir per kelompok pada daun atau seludang daun. Bentuk telur, kelompok
telur, dan tempat meletakkan telur bervariasi sesuai dengan spesiesnya.
Larva yang baru ditetaskan sering menggantungkan tubuhnya pada daun padi dengan benang sutera dan bila tertiup angin akan berpindah ke tanaman lainnya. Mereka kadang-kadang juga membuat tabung dari potongan daun, lalu menjatuhkan diri ke air dan berenang ke tanaman lain. Larva muda memakan daun atau seludang daun. Larva-larva instar selanjutnya masuk keseludang daun dan makan diantara seludang daun dan tangkai malai beberapa hari sebelum masuk kedalam batang. Larva yang lebih tua masuk kedalam batang dan makan pada bagian dalam batang di dekat pangkalnya. Larva instar terakhir didalam batang dapat bergerak turun kebawah permukaan tanah untuk berdiapose kalau keadaan tidak menguntungkan.
Larva yang baru ditetaskan sering menggantungkan tubuhnya pada daun padi dengan benang sutera dan bila tertiup angin akan berpindah ke tanaman lainnya. Mereka kadang-kadang juga membuat tabung dari potongan daun, lalu menjatuhkan diri ke air dan berenang ke tanaman lain. Larva muda memakan daun atau seludang daun. Larva-larva instar selanjutnya masuk keseludang daun dan makan diantara seludang daun dan tangkai malai beberapa hari sebelum masuk kedalam batang. Larva yang lebih tua masuk kedalam batang dan makan pada bagian dalam batang di dekat pangkalnya. Larva instar terakhir didalam batang dapat bergerak turun kebawah permukaan tanah untuk berdiapose kalau keadaan tidak menguntungkan.
Pupa terbentuk didalam batang beberapa
centimeter dibawah permukaan tanah. Imago keluar dari pupa dan merangkak keluar
dari lobang keluar yang telah dibuat sebelumnya oleh larva sebelum menjadi
pupa.
Kalau serangan terjadi pada vase vegetatif maka daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan. Pucuk yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut. Gejala ini biasa disebut sebagai SUNDEP. Kalau serangan terjadi pada fase generatif, maka malai akan mati karena pangkalnya dikerat oleh larva. Malai yang mati akan tetap tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya hampa. Malai ini mudah dicabut dan pangkalnya terdapat bekas gigitan larva. Gejala serangan pada tahap ini disebut BELUK.
Kalau serangan terjadi pada vase vegetatif maka daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan. Pucuk yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut. Gejala ini biasa disebut sebagai SUNDEP. Kalau serangan terjadi pada fase generatif, maka malai akan mati karena pangkalnya dikerat oleh larva. Malai yang mati akan tetap tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya hampa. Malai ini mudah dicabut dan pangkalnya terdapat bekas gigitan larva. Gejala serangan pada tahap ini disebut BELUK.
Di Indonesia Penggerek Batang Padi
merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang dapat menyebabkan kerusakan
dan kehilangan hasil. Sampai saat ini di Indonesia telah dikenal enam jenis
penggerek batang padi, yaitu:
1.
Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Walker
(Pyralidae)),
2.
Penggerek batang padi putih (S. innotata
Walker (Pyralidae)),
3.
Penggerek batang padi merah
jambu (Sesamia inferens Walker (Noctuidae),
4.
Penggerek batang padi bergaris
(Chilo suppressalis Walker (Pyralidae)),
5.
Penggerek padi berkepala hitam
(C. polychrysus Meyrick (Pyralidae)), dan
6.
Penggerek padi berkilat (C.
auricilius Dudgeon (Pyralidae)).
Penggerek S. incertulas merupakan jenis yang paling luas penyebarannya dan
paling dominan di Jawa, Bali, Lampung dan kalimantan Selatan, kemudian diikuti
oleh jenis S. inferens, C. suppressalis dan S. innotata.
Penggerek batang padi mempunyai daerah
sebar yang luas. Penyebaran penggerek ini terutama di daerah tropika dengan
aktivitas ngengat penggerek mencapai puncaknya pada suhu 21,6 - 30,6 OC, dengan kelembaban nisbi 82,7 % dan peletakkan telur
mencapai maksimum pada hari-hari hujan dengan suhu tinggi.
Angin membantu penyebaran ngengat dan
larva. Larva yang baru keluar dari telur menggantungkan diri dengan benang
sutera halus pada daun padi sebagai alat pindah ke pertanaman lainnya. Pada daerah
dimana terdapat pola pertanaman padi lebih dari satu kali setahun, hama ini
menjadi penting artinya karena periode tersedianya makanan yang cukup panjang.
Writed by:
No comments:
Post a Comment