Monday, June 3, 2013

HAMA PENGGEREK BATANG



Hama Penggerek batang padi merupakan hama penting tanaman padi karena jika menyerang fase vegetatif mereka mematikan titik tumbuh sehingga mengurangi jumlah anakan dan jika menyerang fase generatif hama ini secara nyata merusak malai sehingga mengurangi jumlah malai yang dapat dipanen. Kenapa disebut penggerek? Karena sifat dari hama ini yaitu merusak bagian tanaman padi dengan cara melubangi dengan menggunakan bagian tubuhnya.

Terdapat empat spesies hama penggerek batang padi yaitu:
1. Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas)
2. Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata)
3. Penggerek batang padi bergaris (Chilo supressalis)
4. Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens)

Imago aktif pada malam hari dan terbang kesawah untuk meletakkan telur. Pada siang hari mereka hanya berdiam diri dan bersembunyi dibalik daun padi atau gulma disekitar tanaman. Penggerek batang padi mampu terbang sejauh 2 km. Imago sangat tertarik pada cahaya dan mudah tertangkap oleh lampu perangkap saat malam gelap. Betinanya mampu bertelur hingga 200-300 butir dalam masa hidupnya selama 4 hari.

Telur diletakkan berkelompok, terdiri dari 5-200 butir per kelompok pada daun atau seludang daun. Bentuk telur, kelompok telur, dan tempat meletakkan telur bervariasi sesuai dengan spesiesnya.
Larva yang baru ditetaskan sering menggantungkan tubuhnya pada daun padi dengan benang sutera dan bila tertiup angin akan berpindah ke tanaman lainnya. Mereka kadang-kadang juga membuat tabung dari potongan daun, lalu menjatuhkan diri ke air dan berenang ke tanaman lain. Larva muda memakan daun atau seludang daun. Larva-larva instar selanjutnya masuk keseludang daun dan makan diantara seludang daun dan tangkai malai beberapa hari sebelum masuk kedalam batang. Larva yang lebih tua masuk kedalam batang dan makan pada bagian dalam batang di dekat pangkalnya. Larva instar terakhir didalam batang dapat bergerak turun kebawah permukaan tanah untuk berdiapose kalau keadaan tidak menguntungkan.

Pupa terbentuk didalam batang beberapa centimeter dibawah permukaan tanah. Imago keluar dari pupa dan merangkak keluar dari lobang keluar yang telah dibuat sebelumnya oleh larva sebelum menjadi pupa.
Kalau serangan terjadi pada vase vegetatif maka daun tengah atau pucuk tanaman mati karena titik tumbuh dimakan. Pucuk yang mati akan berwarna coklat dan mudah dicabut. Gejala ini biasa disebut sebagai SUNDEP. Kalau serangan terjadi pada fase generatif, maka malai akan mati karena pangkalnya dikerat oleh larva. Malai yang mati akan tetap tegak berwarna abu-abu putih dan bulirnya hampa. Malai ini mudah dicabut dan pangkalnya terdapat bekas gigitan larva. Gejala serangan pada tahap ini disebut BELUK.

Di Indonesia Penggerek Batang Padi merupakan salah satu hama utama tanaman padi yang dapat menyebabkan kerusakan dan kehilangan hasil. Sampai saat ini di Indonesia telah dikenal enam jenis penggerek batang padi, yaitu:
1.                  Penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas Walker (Pyralidae)),
2.                  Penggerek batang padi putih (S. innotata Walker (Pyralidae)),
3.                  Penggerek batang padi merah jambu (Sesamia inferens Walker (Noctuidae),
4.                  Penggerek batang padi bergaris (Chilo suppressalis Walker (Pyralidae)),
5.                  Penggerek padi berkepala hitam (C. polychrysus Meyrick (Pyralidae)), dan
6.                  Penggerek padi berkilat (C. auricilius Dudgeon (Pyralidae)).

Penggerek S. incertulas merupakan jenis yang paling luas penyebarannya dan paling dominan di Jawa, Bali, Lampung dan kalimantan Selatan, kemudian diikuti oleh jenis S. inferens, C. suppressalis dan S. innotata.

Penggerek batang padi mempunyai daerah sebar yang luas. Penyebaran penggerek ini terutama di daerah tropika dengan aktivitas ngengat penggerek mencapai puncaknya pada suhu 21,6 - 30,6 OC, dengan kelembaban nisbi 82,7 % dan peletakkan telur mencapai maksimum pada hari-hari hujan dengan suhu tinggi.

Angin membantu penyebaran ngengat dan larva. Larva yang baru keluar dari telur menggantungkan diri dengan benang sutera halus pada daun padi sebagai alat pindah ke pertanaman lainnya. Pada daerah dimana terdapat pola pertanaman padi lebih dari satu kali setahun, hama ini menjadi penting artinya karena periode tersedianya makanan yang cukup panjang.

Writed by:

HAMA TANAMAN PADI



Hama dan penyakit pada tanaman padi sangat beragam, disamping faktor lingkungan (curah hujan. suhu dan musim) yang sangat mempengaruhi terhadap produksi padi. Sebagai praktisi di hidang hama dan penyakit tanaman. kita dapat memainkan peran dengan memberikan gambaran dan penyuluhan tentang hama-hama pada tanaman padi.

Hama-hama tanaman padi menurut Kartasapoetra (1993) terdiri dari :

1. Hama Sundep (Scirpophaga innotata)
Hama endemis ini berkembang dari dari pantai hingga daerah pedalaman dengan ketinggian 200 meter diatas pemukaan laut dengan curah hujan (kurang dari 200 mm) .

2. Ulat Penggerek (Scahunobius bipunctifer)
Gangguan dan kerusakan pada tanaman padi di daerah pegunungan, daya pengrusakannya tertuju pada bagian-bagian pucuk tanamaan sehingga mematikan tanaman padi.


3. Hama Putih (Nymphula depunctalis)
Menyerang dan bergelantungan pada daun padi sehingga berwarna keputih-putihan, bersifat semi aquatil (menggantungkan hidup pada air untuk bernafas).

4. Hama Wereng Coklat (Nilapervata Lugens)
Hama ini selalu menghisap cairan dan air dari batang padi muda atau bulir-bulir buah muda yang lunak, dapat meloncat tinggi dan tdak terarah, berwarna coklat, berukuran 3-5 mm, habitat ditempat lembab, gelap dan teduh.

5. Wereng Hijau (Nephotettix apicalis)
Merusak kelopak-kelopak dan urat-urat daun padi dengan alat penghisap pada moncong yang kuat.

6. Walang Sangit (Leptocorixa acuta)
Binatang ini berbau, hidup bersembunyi direrumputan, tuton, paspalum, alang-alang sehingga berinvasi pada tanaman padi muda ketika bunting, berhunga atau berbuah.

7. Lembing Hijau (Nezara viridula)
Berkembang pada iklim tropis, hidupnya berkoloni, betina berukuran kecil (16 mm) dengan 1100 telur selama hidupnya, lama penetasan 6-8 minggu, jantan berumur 6 bulan.

8. Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Berkembang di daerah persawahan RRC, India dan Asia Tenggara. Menyerang tanaman padi yang penanamannya terlambat. Menempatkan telur-telumya pada kelopak daun padi, larva-larva bergerak menuju dan memasuki batang-batang padi, daun-daun membantuk kelongsong sehingga padi mati.

Sumber:
http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/06/hama-tanaman-padi.html

Saturday, June 1, 2013

PENGERTIAN OPT



OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) pada tanaman perkebunan mempunyai peranan yang sangat penting mengingat bahwa akibat serangan OPT dapat menyebabkan kehilangan hasil yang sangat fatal.

OPT terdiri dari:
  • Hama, adalah golongan binatang atau serangga yang mengganggu tanaman
  • Penyakit, golongan organisme dan jasad renik yang mengganggu proses fisiologis tanaman
  • Gulma, adalah golongan tanaman yang tidak dikehendaki pertumbuhannya 
Sumber:

VARIETAS PADI (Lanjutan 2)



Varietas tanaman padi yang dikembangkan dan telah di lepas oleh “DEPTAN” atau (sekarang menjadi) “Kementrian Pertanian” didasarkan pada tipe keunggulan padi. Ada beberapa tipe pada varietas padi unggul yaitu :
  1. Varietas unggul produktivitas tinggi
  2. Varietas unggul hasil stabil
  3. Varietas unggul mutu cita rasa
  4. Varietas unggul mutu gizi
  5. Varietas unggul sawah dataran tinggi
  6. Varietas umur genjah.

1. UNGGUL  PRODUKTIVITAS  TINGGI
·       Padi Hibrida Maro,  Rokan,  Hipa -4,  Hipa-5,  Hipa-6
Keunggulannya : mampu berproduksi 7-12 ton/ha,  tahan terhadap wereng coklat,  tahan terhadap hawar daun bakteri.
·       Gilingsing,  Cimelati,  Ciapus,  Fatmawati
Keunggulannya : Mampu berproduksi 10-15 ton/ha,  jumlah anakkan 6-12 anakkan tetapi semua terisi, batang kokoh, daun tegak dan tebal,  jumlah gabah >250 butir per malai,  Rasio gabah / jerami > 0,5 sehingga efisien dalam penggunaan hama.

2. UNGGUL  HASIL  STABIL
·       Memberamo,  Widas,  Ciherang,  Cimelati
Keunggulannya : tahan hama wereng coklat dengan rasa nasi enak .
·       Tukad Petanu, Tukad Undo, Tukad Balian, Kalimas, Bondo yudo.
Keunggulannya : tahan tungro.
·       Angke, code.
Keunggulannya : tahan hawar daun.
·       Indra giri, Punggur, Marta pura, Mendawan, Mergasari, Siak raya , Tenggulang.
Keunggulannya : merupakan varietas padi lahan surut yang toleran terhadap kandungan Fe tinggi, Al dan Asam Sulfat.
·       Danau Gaung,  Batutegi, Silu gonggo, situ Patenggang,  Situ Bagendit
Keunggulannya : merupakan varietas padi gogo yang toleran terhadap tanah asam (keracunan Al) dan toleran terhadap kekeringan dan naungan.

3.  UNGGUL  MUTU  CITA  RASA
·       Ciherang, Cigeulis, Cibogo
Keunggulannya : beras pulen
·       Batang Lembang,  Batang Piaman
Keunggulannya : beras pera

4.  UNGGUL  MUTU  GIZI
·       Aek Sibundong (hasil persilangan Way Apoburu, Widas dan sitali).  
Keunggulannya : merupakan beras merah (lihat manfaat beras merah)
Produktivitas nya 8 ton/ha,  umur genjah 110-120 hari,  tahan wereng coklat biotipe 2 dan 3,  tahan penyakit hawar daun bakteri strain IV,  rasa enak dan pulen,  kaya vit. B kompleks dan Asam Folat.

5. UNGGUL  SAWAH  DATARAN  TINGGI
·       Sarinah,  
Keunggulannya : Produktivitas 6,98 ton/ha,  potensinya seperti Ciherang yang hanya dapat di gunakan di dataran rendah.

6. UMUR  GENJAH
·       Silu gonggo dan Ciujug,  
Keunggulannya : cocok untuk antisipasi kekeringaan akibat anomali iklim.

Adapun Varietas Padi unggul tahun 2008, adalah varietas padi unggul baru yaitu varietas  yang di resmikan tahun 2008 oleh Bapak Presiden SBY dalam acara Pekan Padi Nasional III di BP Padi Sukamandi.  Varietas Padi Unggulan tersebut berjumlah 9 varietas, 6 varietas untuk padi lahan irigasi dan 3 varietas untuk padi rawa.  Berikut adalah varietas-varietas padi tersebut:
1. INPARI – 1 
Keunggulan: produktivitas 10 ton/ha, genjah, tahan hawar daun bakteri dan mutu baik.
2. INPARI – 2
Keunggulan : Produktivitas 7,3 ton/ha, tahn hawar daun bakteri, tahan wereng coklat.
3. INPARI – 3
Keunggulan : produktivitas 7,5 ton/ha, tahan wereng coklat, hawar daun bakteri dan mutu baik.
4.  INPARI – 4
Keunggulan : produktivitas 8,8 ton/ha, tahan wereng coklat, hawar daun bakteri.
5. INPARI – 5 MERAWU
Keunggulan: produktivitas 7,2 ton/ha, tahan wereng coklat, kandungan Fe tinggi pada beras pecah kulit
6. INPARI – 6 JETE
Keunggulan : produktivitas 12 ton/ha, padi tipe baru, genjah dan tahan wereng coklat.
7. INPARA – 1
Keunggulan : produktivitas 6,4 ton/ha, padi tipe baru, genjah dan tahan wereng coklat
8. INPARA – 2
Keunggulan :prioduktivitas 6,2 ton/ha, padi rawa dan toleran terhadap Al dan Fe.
9. INPARA – 3
Keunggulan : produktivitas 5,6 ton/ha, padi rawa dan tahan rendaman.

Sumber:
http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/05/varietas-padi-lanjutan-2.html

+