Untuk memudahkan perhitungan, pemerintah telah membuat anjuran atau rekomendasi bahwa untuk 1 ha diperlukan sekitar 25 kg benih. Mengapa angka 25 kg jadi patoka? akan di uraikan atau di jelaskan dibawah ini
Dalam 1 ha itu artinya luasan 10.000 m2. Atau untuk mudahnya 1 ha itu 100 m x 100 m
100 m = 10,000 cm
Bila jarak tanam 25 x 25
cm, jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
=> 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm =
=> 400 x 400 =
=> 10.000 cm/25cm x 10.000 cm/25cm =
=> 400 x 400 =
=> 160.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit saja
maka jumlah rumpun ada 3 x 160.000 =
480.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka : 27/ 1000 x 480.000 = 12.960
g atau 12,96 kg atau kita bulatkan jadi 13 kg
Kok sedikit? bukannya
rekomendasinya 25 kg?, itu baru perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di
sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhnya 90 % saja maka ada 10
% yang tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5
kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti Serangga, tikus, burung,
keong dll serta penyakit tanaman yang harus kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Jadi total
yang hilang 2,5 + 3,5 kg = 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan
jarak tanam 25 x 25 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (13 + 6) kg = 6 kg
= 25 kg – (13 + 6) kg = 6 kg
Bila jarak tanam 20 x 25
cm,
Jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
=> 10.000 cm/20cm x 10.000 cm/25cm =
=> 500 x 400 =
Jumlah tancep/rumpun dalam 1 ha =
=> 10.000 cm/20cm x 10.000 cm/25cm =
=> 500 x 400 =
=> 200.000 tancep
Kalau dalam 1 tancep ada 3 bibit
saja maka jumlah rumpun ada 3 x 200.000 =600.000 bibit
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Kemudian, kita menghitung jumlah 1000 butir padi dalam gram. Biasanya, dijadikan patokan 1000 butir adalah 27 gram.
Maka: 27/ 1000 x 600.000 = 16.200 g
atau 16,2 kg
Jumlah benih lebih banyak. itu baru
perhitungan jumlah bibit (benih) yang ada di sawah.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10 % yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Total yang hilang 6 kg.
Bila dalam 25 kg itu, daya tumbuhnhya 90 % saja maka ada 10 % yanga tak tumbuh. Itu artinya ada 2,5 kg yang tak tumbuh. Belum lagi, ada hama seperti tikus, burung, keong dll kita perhitungkan maka bisa 3,5 kg habis dimakan mereka. Total yang hilang 6 kg.
Artinya bila petani menanam dengan
jarak tanam 20 x 25 cm dalam 1 ha (25 kg) itu ada sisa benih
= 25 kg – (16,2 + 6) kg = 2,8 kg ( jarak tanam ini yang mendekati rekomendasi dari kementan )
= 25 kg – (16,2 + 6) kg = 2,8 kg ( jarak tanam ini yang mendekati rekomendasi dari kementan )
Sumber:
http://baranur-agriscience.blogspot.com/2013/05/kebutuhan-benih-padi-per-hektar.html
No comments:
Post a Comment